Dalam jaringan komputer, khususnya yang berkaitan dengan aplikasi yang melibatkan berbagai kepentingan, akan banyak terjadi hal yang dapat mengganggu kestabilan koneksi jaringan komputer tersebut, baik yang berkaitan dengan hardware (pengamanan fisik, sumber daya listrik) maupun yang berkaitan dengan software (sistem, konfigurasi, sistem akses, dll).
Gangguan pada sistem dapat terjadi karena faktor ketidaksengajaan yang dilakukan oleh pengelola ( human
error), akan tetapi tidak sedikit pula yang disebabkan oleh pihak ketiga.
Gangguan dapat berupa perusakan, penyusupan, pencurian hak akses, penyalahgunaan data maupun sistem, sampai tindakan kriminal melalui aplikasi jaringan komputer.
1.Hacking, berupa pengrusakan pada infrastruktur jaringan yang sudah ada, misalnya pengrusakan pada sistem dari suatu server.
2.Physing, berupa pemalsuan terhadap
data resmi dilakukan untuk hal yang berkaitan dengan pemanfaataanya.
3.Deface, perubahan terhadap tampilan suatu website secara illegal.
4.Carding, pencurian data terhadap identitas perbankan seseorang, misalnya pencurian nomor kartu kredit, digunakan untuk memanfaatkan saldo yang terdapat pada rekening tersebut untuk keperluan belanja online.
Firewall adalah salah satu aplikasi pada sistem operasi yang dibutuhkan oleh jaringan komputer untuk melindungi intergritas data/sistem jaringan dari serangan-serangan pihak yang tidak bertanggung jawab. Caranya dengan melakukan filterisasi terhadap paket-paket yang melewatinya.
Firewall tersusun dari aturan-aturan yang diterapkan baik terhadap hardware, software ataupun sistem itu sendiri dengan tujuan untuk melindungi jaringan, baik dengan melakukan filterisasi, membatasi, ataupun menolak suatu permintaan koneksi dari jaringan luar lainnya seperti internet
JENIS-JENIS FIREWALL
1.Packet
Filtering Gateway
2.Application
Layer Gateway
3.Circuit
Level Gateway
4.Statefull Multilayer
Inspection Firewall
Packet Filtering Gateway
Packet filtering
gateway dapat diartikan sebagai firewall yang bertugas melakukan filterisasi terhadap paket-paket yang datang dari luar jaringan yang dilindunginya.
Application Layer Gateway
Model firewall ini juga dapat disebut Proxy Firewall. Mekanismenya tidak hanya
berdasarkan sumber, tujuan dan atribut paket, tapi bisa mencapai isi ( content ) paket tersebut.
Circuit Level Gateway
Model firewall ini
bekerja pada bagian Lapisan transport dari model referensi TCP/IP. Firewall ini akan melakukan pengawasan terhadap awal hubungan TCP yang biasa disebut sebagai TCP Handshaking, yaitu proses untuk menentukan apakah sesi hubungan tersebut diperbolehkan atau tidak. Bentuknya hampir sama dengan Application
Layer Gateway , hanya saja bagian yang difilter terdapat ada lapisan yang berbeda, yaitu berada pada layer Transport.
Statefull Multilayer Inspection Firewall
Model firewall ini
merupakan penggabungan dari ketiga firewall sebelumnya. Firewall jenis ini akan
bekerja pada lapisan Aplikasi, Transport dan Internet.
Dengan penggabungan ketiga model firewall yaitu Packet
Filtering Gateway, Application Layer Gateway dan Circuit
Level Gateway, mungkin dapat dikatakan firewall jenis ini merupakan firewall yang ,memberikan fitur terbanyak dan memeberikan tingkat keamanan yang paling tinggi.
Aplikasi pengendalian jaringan dengan menggunakan firewall dapat diimplementasikan dengan menerapkan sejumlah aturan (chains) pada topologi yang sudah ada.
Dalam hal pengendalian jaringan dengan menggunakan iptables, ada dua hal yang harus diperhatikan yaitu:
1.Koneksi paket yang menerapkan firewall yang digunakan.
2.Konsep firewall yang diterapkan.
Dengan dua hal ini diharapkan iptables sebagai aturan yang mendefinisikan firewall dapat mengenali apakah koneksi yang terjadi berupa koneksi baru ( NEW) , koneksi yang telah ada ( ESTABLISH ), koneksi yang memiliki relasi dengan koneksi lainnya ( RELATED ) atau koneksi yang tidak valid ( INVALID ). Keempat macam koneksi itulah yang membuat IPTables disebut Statefull
Protocol .
Koneksi Paket
Koneksi paket yang dalam proses pengirimannya dari pengirim kepada penerima harus melalui aturan firewall, dapat dikelompokan kepada tiga kelompok koneksi, yaitu :
1.Koneksi TCP
2.Koneksi IP
3.Koneksi UDP
Koneksi TCP
Sebuah koneksi TCP dikenal sebagai koneksi yang bersifat Connection
Oriented yang berarti sebelum melakukan pengiriman data, mesin-mesin tersebut akan melalui 3 langkah cara berhubungan ( 3-way
handshake ).
Koneksi IP
Sebuah frame yang diidentifikasi menggunakan kelompok protokol Internet (IP) harus melalui aturan firewall yang didefinisikan menggunakan protokol IP sebelum paket tersebut mendapat jawaban koneksi dari tujuan paket tersebut.
Salah satu paket yang merupakan kelompok protokol IP adalah ICMP, yang sering digunakan sebagai aplikasi pengujian koneksi ( link ) antar host.
Koneksi UDP
Berbeda dengan koneksi TCP, koneksi UDP (Gambar 11.11) bersifat connectionless . Sebuah mesin yang mengirimkan paket UDP tidak akan mendeteksi kesalahan terhadap pengiriman paket tersebut.
Paket UDP tidak akan mengirimkan kembali paket-paket yang mengalami error. Model pengiriman paket ini akan lebih efisien pada koneksi broadcasting atau multicastin
g .